Manfaat Tanaman Landep (Arachis Pintoi) Sebagai Pakan Hijauan Ternak yang Berkualitas Tinggi
Tanaman landep atau Arachis pintoi adalah salah satu jenis legum tropis yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman perindang dan penutup tanah di kebun-kebun kelapa sawit dan kakao. Namun, selain itu, tanaman landep juga memiliki manfaat sebagai pakan hijauan ternak yang berkualitas tinggi.
Beberapa Keunggulan Landep Sebagai Pakan Hijauan Ternak
1. Kandungan Nutrisi yang Tinggi
Tanaman landep memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, khususnya protein. Menurut penelitian, kandungan protein tanaman landep dapat mencapai 20-25% dari bobot keringnya. Selain itu, tanaman landep juga mengandung serat, kalsium, fosfor, dan vitamin A yang penting bagi kesehatan ternak.
2. Mudah Ditemukan dan Dipelihara
Tanaman landep mudah ditemukan dan dipelihara karena tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini juga dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dan toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan seperti kekeringan dan kelembaban yang tinggi.
3. Menekan Biaya Pakan Ternak
Pemanfaatan tanaman landep sebagai pakan hijauan ternak dapat membantu peternak dalam menekan biaya pakan. Tanaman landep mudah ditemukan dan dipelihara, sehingga biaya produksinya lebih murah dibandingkan dengan jenis pakan hijauan ternak lainnya. Selain itu, karena kandungan nutrisinya yang tinggi, ternak dapat diberi pakan dalam jumlah yang lebih sedikit namun tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya.
4. Sumber Protein Tinggi
Tanaman landep juga dikenal sebagai sumber protein yang tinggi. Protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ternak untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Menurut penelitian yang dilakukan di Brazil, kandungan protein dalam tanaman landep mencapai 18-21% dari total bobot keringnya. Kandungan protein yang tinggi ini membuat tanaman landep sangat cocok sebagai pakan hijauan ternak, terutama untuk sapi dan domba.
5. Kandungan Mineral dan Vitamin yang Tinggi
Selain kaya akan serat, karbohidrat, dan protein, tanaman landep juga mengandung mineral dan vitamin yang tinggi. Menurut studi yang dilakukan di Universitas Gadjah Mada, tanaman landep mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, magnesium, kalium, dan fosfor. Selain itu, tanaman landep juga kaya akan vitamin A dan vitamin E yang sangat penting untuk kesehatan ternak.
6. Meningkatkan Kualitas Susu dan Daging
Makanan yang dikonsumsi oleh ternak dapat memengaruhi kualitas susu dan daging yang dihasilkan. Dalam hal ini, tanaman landep dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas susu dan daging ternak. Kandungan protein, mineral, dan vitamin yang tinggi dalam tanaman landep dapat membantu meningkatkan kualitas susu dan daging, sehingga dapat memperbaiki nilai jual dari produk ternak yang dihasilkan.
Pemanfaatan tanaman landep sebagai pakan hijauan ternak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Pengolahan Tanaman Landep menjadi Silase
Salah satu cara pemanfaatan tanaman landep sebagai pakan hijauan ternak adalah dengan mengolahnya menjadi silase. Silase adalah pakan ternak yang dihasilkan dari fermentasi tanaman hijauan yang disimpan dalam kondisi anaerobik. Pengolahan tanaman landep menjadi silase dapat meningkatkan nilai nutrisinya dan daya simpannya.
2. Pengolahan Tanaman Landep menjadi Hijauan Segar
Pemanfaatan tanaman landep sebagai hijauan segar juga dapat dilakukan dengan cara memanen daun-daun tanaman landep secara teratur. Hijauan segar tanaman landep dapat langsung diberikan kepada ternak atau dijadikan campuran dengan pakan ternak lainnya.
Pemeliharaan Tanaman Landep sebagai Padang Penggembalaan
Pemanfaatan tanaman landep sebagai padang penggembalaan juga dapat dilakukan dengan cara memelihara tanaman landep sebagai tanaman penutup tanah. Peternak dapat membiarkan ternak menggembala langsung pada padang penggembalaan tanaman landep. Cara ini dapat memb
Meningkatkan Kualitas Produk Ternak
Tanaman landep memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sekitar 16-24%. Protein adalah salah satu unsur penting dalam pembentukan daging, susu, dan telur pada hewan ternak. Dengan memberikan pakan hijauan yang kaya protein seperti tanaman landep, maka kualitas produk ternak juga akan meningkat.
Selain itu, tanaman landep juga mengandung asam lemak esensial omega-3 dan omega-6 yang berguna dalam meningkatkan kualitas lemak pada daging dan susu. Omega-3 dan omega-6 adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh hewan ternak, namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh hewan sendiri, sehingga harus diperoleh dari pakan.
Mudah Ditanam dan Dikelola
Tanaman landep sangat mudah ditanam dan dikelola. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis, dan tahan terhadap berbagai kondisi tanah dan cuaca. Selain itu, tanaman landep juga tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit, sehingga cocok bagi peternak yang baru memulai usaha ternak.
Cara Menanam Tanaman Landep untuk Pakan Ternak
Untuk menanam tanaman landep sebagai pakan ternak, berikut adalah langkah-langkahnya:
Persiapan lahan : Lahan yang akan ditanami tanaman landep harus dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan gulma yang tumbuh. Setelah itu, olah lahan dengan cara dicangkul atau dibajak agar tanah menjadi gembur dan subur.
Penanaman bibit : Siapkan bibit tanaman landep yang telah disiapkan sebelumnya. Buat lubang tanam sekitar 10-15 cm dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Masukkan bibit ke dalam lubang dan tutup dengan tanah yang telah digemburkan.
Penyiraman : Setelah menanam bibit, sirami tanaman landep dengan air secukupnya. Jangan terlalu banyak menyiram agar tanah tidak terlalu basah dan memicu pertumbuhan jamur.
Pemupukan : Setelah tanaman landep tumbuh sekitar 2-3 minggu, lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik yang mengandung unsur nitrogen dan fosforus. Lakukan pemupukan setiap 2-3 bulan sekali.
Pemotongan dan Pemanenan : Setelah tanaman landep tumbuh sekitar 60-80 cm, lakukan pemotongan daun dan pemanenan. Tanaman landep dapat dipanen setiap 3-4 bulan sekali, tergantung dari kondisi dan kebutuhan ternak.
Catatan Penting Penggunaan Tanaman Landep Sebagai Pakan Hijauan Ternak
Daun landep mengandung senyawa saponin yang dapat berpotensi berbahaya bagi hewan ternak jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Saponin dapat merusak selaput lendir saluran pencernaan hewan ternak dan mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan ternak.
Namun, dalam jumlah yang tepat, konsumsi daun landep oleh hewan ternak dapat memberikan banyak manfaat nutrisi dan kesehatan. Daun landep memiliki kandungan protein dan nutrisi lainnya yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber pakan hijau yang bernutrisi bagi hewan ternak. Selain itu, daun landep juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan hewan ternak.
Para peneliti merekomendasikan penggunaan daun landep sebagai pakan hijau untuk hewan ternak dengan memperhatikan dosis yang tepat dan keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh hewan ternak tersebut. Pemilihan varietas tanaman landep yang tepat juga dapat membantu mengurangi risiko kandungan saponin yang berlebihan pada daun landep. Selain itu, sebaiknya memberikan daun landep yang telah diolah terlebih dahulu dengan teknik fermentasi atau pengeringan untuk mengurangi kandungan saponin pada daun landep.
Dalam kesimpulannya, daun landep dapat menjadi potensi pakan hijau yang bernutrisi untuk hewan ternak jika dikonsumsi dalam jumlah dan cara yang tepat. Namun, perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu dan memperhatikan dosis serta keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh hewan ternak tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanaman landep (Arachis Pintoi) memiliki manfaat yang sangat besar sebagai pakan hijauan ternak yang berkualitas tinggi. Tanaman ini dapat memberikan kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, tanaman landep juga memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi.
Penggunaan tanaman landep sebagai pakan hijauan ternak juga lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan pakan ternak lainnya, karena dapat ditanam secara murah dan mudah dipelihara. Hal ini membuat tanaman landep menjadi alternatif yang menarik untuk dipertimbangkan bagi para peternak yang ingin meningkatkan kualitas pakan ternak mereka.
Dengan banyaknya manfaat yang dimiliki oleh tanaman landep, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para peternak dalam memanfaatkannya sebagai pakan hijauan ternak yang berkualitas tinggi. Sehingga, dapat meningkatkan produktivitas ternak dan mengurangi biaya produksi pakan ternak.
Sumber Referensi:
Lee, S. S., Nor-Khaizura, M. A. R., Halimatun, Y., & Azmi, M. Y. (2012). Arachis pintoi as a feed supplement for ruminants: a review. Tropical Animal Health and Production, 44(7), 1441-1449.
Pérez, O., Hernández, T., Martínez, O., & Alomía, Y. (2008). Chemical composition and in vitro digestibility of Arachis pintoi cv. Amarillo at two stages of growth. Cuban Journal of Agricultural Science, 42(3), 277-281.
Rusdy, M., Wiryawan, K. G., & Iriawati. (2018). Growth performance, nutrient digestibility, and carcass characteristics of Bali cattle fed diets supplemented with different levels of Arachis pintoi hay. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences, 31(8), 1299-1307.
Subada, I. K., Wahyuni, I. S., & Yunus, M. (2018). The nutrient contents and feed quality of forage legume Arachis pintoi cv. Amarillo at different growth stages. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 102, No. 1, p. 012055). IOP Publishing.
Teleni, E., & Baliarti, E. (2016). Kandungan Gizi dan Potensi Nutrasetikal Legum Tanah (Arachis Pintoi) sebagai Pakan Ruminansia di Lahan Kering Tropis. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(3), 9-17.
Puspaningtyas, D., & Daryanto, A. (2018). Kandungan Protein dan Serat Kasar pada Tanaman Pintoi (Arachis pintoi) yang Ditanam dengan Kombinasi Pupuk Kandang dan Dolomit. Jurnal Agrotek Tropika, 6(2), 155-161.
Setyono, T. (2013). Arachis pintoi sebagai tanaman pakan ternak alternatif. Wartazoa, 23(1), 1-12.