4 Fase Pertumbuhan Tumbuhan Berdasarkan Grafik Sigmoid
Dulajar, 4 fase pertumbuhan tumbuhan berdasarkan grafik sigmoid dimulai dari fase awal/lag dimana awal mula pertumbuhan tanaman terjadi, kemudian masuk pada fase selanjutnya hingga batas pertumbuhan maksimal dimana tanaman tidak akan mengalami pertambahan volume hingga masuk pada proses kematian.
Secara umum pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 4 Fase Pertumbuhan Berdasarkan Grafik Sigmoid :
a. Fase Lag/Awal
Pertumbuhan pada fase ini berjalan sangat lambat, dengan sedikit atau bahkan tidak ada proses pembelahan sel atau perkembangan sel. Pada periode ini organisme sedang beradaptasi dengan lingkungan dan masih sangat bergantung pada cadangan makanan dalam biji. Hal ini disebabkan karena organ tumbuhan belum terbentuk sempurna dan belum berfungsi untuk proses fotosintesis.
b. Fase Logaritmik
Pada fase ini organ tumbuhan sudah terbentuk secara sempurna sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik akibatnya proses pertumbuhan melaju dengan sangat cepat dan tidak terkendali karena kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan ter cukupi, fase ini juga disebut fase eksponensial.
c. Fase Pertumbuha Linear
Masuk ke fase selanjutnya pertumbuhan di fase ini mulai stabil dan relative konstan. Umumnya pada fase ini tumbuhan hanya sedikit mengalami perubahan fisik seperti tinggi dan besar diameter batangnya, ini terjadi karena dibatasi oleh faktor internal (misalnya genetik) maupun eksternal (lingkungan).
d. Fase Stasioner
Pada fase ini merupakan tingkat paling stabil dalam kurva pertumbuhan dimana tanaman sudah benar-benar tidak mengalami perubahan fisik karena sudah masuk pada tahap organisme dewasa. Tumbuhan dewasa akan masuk pada pertumbuhan generatif seperti berbunga dan berbuah, selanjutnya akan masuk pada penuaan/aging (suatu proses menuju kematian).
Secara umum pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 4 Fase Pertumbuhan Berdasarkan Grafik Sigmoid :
a. Fase Lag/Awal
Pertumbuhan pada fase ini berjalan sangat lambat, dengan sedikit atau bahkan tidak ada proses pembelahan sel atau perkembangan sel. Pada periode ini organisme sedang beradaptasi dengan lingkungan dan masih sangat bergantung pada cadangan makanan dalam biji. Hal ini disebabkan karena organ tumbuhan belum terbentuk sempurna dan belum berfungsi untuk proses fotosintesis.
b. Fase Logaritmik
Pada fase ini organ tumbuhan sudah terbentuk secara sempurna sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik akibatnya proses pertumbuhan melaju dengan sangat cepat dan tidak terkendali karena kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan ter cukupi, fase ini juga disebut fase eksponensial.
c. Fase Pertumbuha Linear
Masuk ke fase selanjutnya pertumbuhan di fase ini mulai stabil dan relative konstan. Umumnya pada fase ini tumbuhan hanya sedikit mengalami perubahan fisik seperti tinggi dan besar diameter batangnya, ini terjadi karena dibatasi oleh faktor internal (misalnya genetik) maupun eksternal (lingkungan).
d. Fase Stasioner
Pada fase ini merupakan tingkat paling stabil dalam kurva pertumbuhan dimana tanaman sudah benar-benar tidak mengalami perubahan fisik karena sudah masuk pada tahap organisme dewasa. Tumbuhan dewasa akan masuk pada pertumbuhan generatif seperti berbunga dan berbuah, selanjutnya akan masuk pada penuaan/aging (suatu proses menuju kematian).
contoh kurva pertumbuhan tanaman |
Adapun waktu lamanya proses tumbuhan menuju kematian berbeda-beda, tergantung dari jenis tumbuhannya. Umumnya lama umur tumbuhan dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Demikian penjelasan 4 Fase Pertumbuhan Tumbuhan Berdasarkan Grafik Sigmoid semoga bermanfaat.